Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Ali-Imran :32)
Hal ini demi kenyamanan, keamanan, dan keselamatan para penumpang. Bukan hanya kendaraan yang fasilitasnya lengkap dan sempurna saja, tetapi juga kendaraan (pesawat) tersebut harus dikemudikan oleh orang yang sudah berpengalaman dan memliki sertifikasi kelayakan terbang dari yang berwenang serta hafal rute penerbangan untuk mencapai tujuan.
Sebab:
Namun, tujuan ini sampai kapan pun tidak akan pernah terpenuhi selama ajaran dan hidayah tidak kamil; dan kemudian contoh/bukti daripada hasil-hasil dan buah-buah akibat mengamalkan ajaran serta hidayat tersebut tidak ada – yaitu contoh/bukti yang dengan melihatnya dapat diketahui bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Kuasa” (Malfuzaat, Vol. 7, Hal. 426)
Justru, inilah kebanggaannya bahwa ia membuat orang Islam yang sejati menjadi pewaris anugerah-anugerah serta kemuliaan-kemuliaan tersebut. Dan, ia (Islam) pada hakikatnya adalah agama yang menampakan Allah Ta’ala. Di dunia juga ia menampakkan Allah Ta’’ala.
Dan, inilah yang merupakan tujuan daripada Islam. Sebab melaui sarana yan satu inilah manusia mengalami maut/kematian, lalu iajadikan bersis suci. Dan, bagi manusia itu terbuka pintu najat/keselamatan yang hakiki. Sebab, sebelum timbul kenyakinan kamil akan Allah Ta’ala, maka kapanpun tidak akan dapat meperoleh najat/keelamatan” (Malfuzaat, Vol. 8, Hal. 321).
D. DAN MENGAPA PILOTNYA HARUS NABI MUHAMMAD RASULULLAH SAW ?
Sebab:
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Ali Imran: 32)
Di dunia ini juga dia menjalani hidup yang lurus dan saleh dan dia dikeluarkan dari kegelapan, dari kuburan nafsu rendah yang dalam. Terdapat riwayat, “Anal hasyirulladzi yuhsyarannasu ala qadami, menunjuk kenyatan ini. Artinya, “Aku-lah yang memberikan kehidupan kepada yang mati yang atas jejaknya mereka dibangkitkan. Arti sesungguhnya adalah apapun dasar keselamatan, hal itu dapat diperoleh tanpa kehidupan yang diberikan kepada seorang melalui Ruh Kudus.
Ayat-yat Al Quran di atas menunjukan kepada kita kenyataan bahwa kehidupan yang diberikan kepada seseorang melalui Ruh Kudus. Ayat Al Quran di atas menunjukan kepada kita kenyataan bahwa kehidupan rohani tidak dapat diperoleh tanpa patuh sepenuhnya kepada Rasulullah SAW…”, (Malfuzaat, Vol.II, Hal. 183)
Selanjutnya ayat ini melenyapkan kesalahpahaman yang mungkin dapat timbul dari (QS. 2: 63), bahwa iman kepada adanya Tuhan dan alam akhirat saja sudah cukup untuk memperoleh keselamatan” (Alquran Terjemah dan Tafsir Singkat, Hal. 229, Edisi ke-lima 2014, Published by : Islam International Publication Limited Islamabad, Sheephatch Lane, Telford, Surrey GU 10 2AQ, England).
a. Allah berfirman:
Tidak ada nabi lain menyamai beliau SAW dalam perolehan nikmat ini…”, (Alquran Terjemah dan Tafsir Singkat, Hal. 362-363, Edisi ke-lima 2014, Published by : Islam International Publication Limited Islamabad, Sheephatch Lane, Telford, Surrey GU 10 2AQ, England).
b. Hadhrat Masih Mau’ud as bersabda, “(Nabi Muhammad) Rasulullah SAW adalah penjelmaan sempurna dari Rahmaniyyat, karena (Nabi) Muhammad (SAW) berarti dia yang sangat terpuji. Rahman berarti dia memberi tanpa meminta imbalan dan memberi kepada setiap orang tanpa membedakan orang yang beriman atau orang kafir. Dan sudah jelas bahwa orang yang memberikan sesuatu tanpa meminta imbalan, adalah terpuji.
Dengan demikian, Muhammad memiliki penjelmaan Rahmaniyyat dalam diri beliau. Berkaitan dengan nama beliau Ahmad, di dalamnya terdapat penjelmaan Rahimiyyat. Karena Rahim berarti dia yang tidak membiarkan upaya menjadi sia-sia dan Ahmad juga berati dia yang memuji. Juga sudah jelas bahwa siapa saja yang berbuat baik kepada seseorang, yang disebut trakhir akan sangat bergembira dan memberi balasan atas apa yang telah dia perbuat, dan lebih jauh dia akan memujinya.
Demikianlah, Rahimiyyat dijelmakan dalam Ahmad. Dengan demikian Allah adalah Muhammad (Rahman), Ahmad (Rahim). Dengan kata lain (Nabi Muhammad) Rasulullah SAW adalah penjelmaan sempurna dari dua sifat agung Tuhan ini, Rahmaniyyat dan Rahimiyyat” (Malfuzaat, Vo. II. Hal. 135).
Siapakah yang memperoleh Najat itu ?, ialah orang yang benar-benar yakin bahwa Tuhan itu benar-benar ada dan Nabi Muhammad SAW adalah juru Syafaat yang menengahi antara Tuhan dan seluruh umat manusia. Bahwa di bawah bentangan langit ini tidak ada Rasul lain yang semartabat dengan beliau dan tidak ada Kitab lain yang sederajat dengan Al-quran…” (Ajaranku, hal. 12-13, 1993).
§ TAMMAT ‘ALAIHI SHIFAATU KULLI MAZIYYATIN, KHUTIMAT BIHI NA’MA-U KULLI ZAMAANI, – “Segala sifat-sifat yang indah dan segala nikmat yang terdapat pada setiap zaman, telah sempurna di dalam dirinya (Muhammad SAW.)”-
§ WALLAAHI INNA MUHAMMADAN KARIDAAFATIN, WABIHIL-WUSHUULU BISUDDATI SULTHAANI, – “Demi Allah Muhammad adalah ikutan, dengan menolongnya orang bisa sampai ke Istana Ilahi “.
e. Menjawab keraguan, apakah kita boleh menjadikan Hadhrat Nabi Muhammad sawsebagai wasilah (perantara) untuk memanjatkan doa kepada Allah Swt?
Jawab : Mengikuti sunnah-sunnah beliau dan mencintai beliau sepenuhnya merupakan wasilahuntuk memanjatkan doa kepada Allah Swt agar doa kita memperoleh kemaqbulan di sisi-Nya. Di dalam doa setelah mendengar adzan juga kita diajarkan untuk menjadikan beliau wasilah(perantara) bagi kita.
Sebagian dari ayat yang saya bacakan tadi yang dikutip dari sabda Hadhrat Masih Mau’ud as selengkapnya ayat itu berbunyi sebagai berikut, قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ — Qul in kuntum tuhibbûnalLôha fattabi’ûnî yuhbibkumulLôhu wa Yaghfir lakum dzunûbakum, wal-Lôhu Ghofûrur-Rôhîm —
Artinya: “Katakanlah: Jika kalian mencintai Allah maka ikutilah aku, kemudian Allah akan mencintai kalian dan akan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” Maka bisa kita lihat sunnah apakah yang beliau lakukan, yang harus kita ikuti? Apa yang beliau lakukan di hadapan para sahabah beliau sehingga riwayatnya telah disampaikan kepada kita?. (Khotbah Jumat Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Masrur AhmadKhalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz, 13 Maret 2009 di Masjid Baitul Futuh, London, UK.)
Namun, di tempat lain, beliau SAW pun sudah menubuatkan, kemunduran umat Islam, “Tatkala Islam tinggal namanya saja, Quran tinggal Tulisan, Masjid banyak tapi kosong dari petunjuk dan ‘Ulama seburuk-buruk di kolong langit” maka untuk menghidupkan dan menegakkan kembali agama Islam dan Syariat Al-quran, akan diutus Imam Mahdi as. Alhamdulillah kita termasuk orang-orang yang sudah mendapat karunia untuk menerima kebenaran Imam Mahdi as.
Dan, sebelum ada yang berdiri dengan memperoleh Ruhul-qudus dari Tuhan, bekerjalah semuanya bersama-sama sepeninggalku . Hendaknya kamu mengambil bagian dari Ruhul-qudus itu untuk berkasih-sayang kepada sesama makhluk dan untuk membersihkan jiwamu sebab taqwa yang sejati tidak akan tercapai tanpa Ruhul-qudus.Ambilah keridhaan Tuhan sampai meninggalkan kehendak nafsumu, …janganlah kamu mabuk oleh kelezatan dunia karena semuanya akan menjauhkan dari Tuhan….”(Hz. Masih Mauud as., Alwasiat, Hal. 16-17).
Siapaun yang bergerak menuju Tuhan, maka Tuhan akan bergerak menuju dia dengan kecepatan yang lebih cepat daripada dia sendiri. Kami mendapati bahwa jika seseorang disebutkan baik dalam buku orang yang terhormat, maka dia juga dia akan dihormati orang. Apakah kalian kira orang memperoleh kedekatan kepada Tuhan tidak ada artinya dibandingkan tanda-tanda yang menjelmakan kebesaran dan kekuatan tak terbatas dari Tuhan….
Dengan demikian orang-orang yang memperoleh kedekatan dengan Tuhan dan tidak lain melainkan sebuah tanda dan penjelmaan-Nya, dianggap sebagai sasaran yang mudah – orang yang yang menentangnya merencanakan dan berusaha sekuat tenaganya. Tetapi mereka dilindungi dari semua serangan itu dan mereka keluar dari pertarungan dengan selamat dan sejahtera dan dengan penghormatan dan kemenangan yang besar. Inilah yang mengejutkan kebanyakan musuh”, (Malfuzaat, Vo. I, Hal. 307).
Seseorang tidak harus melalui kesulitan-kesulitan untuk berjalan melalui jalan ini, hatilah yang berperan disini. Sesungguhnya Tuhan melihat ke dalam hati, dan hati yang penuh dengan kecintaan kepada Tuhan tidak membutuhkan sebuah berhala untuk tegak dihadapannya. Penyembah berhala tidak dapat membimbing seseorang kepada kesimpulan yang tepat dan pasti”, (Malfuzaat, Vol. I, Hal. 308).
b. “Sekiranya orang-orang ini membantai anak-anak kami di depan mata kami dan mencincang apa-apa yang kami kasihi sampai berkeping-keping dan membuat mati dengan hina dan malu dan merampas harta dunia kami, maka demi Tuhan, semua itu tidak akan begitu menyakitkan hati kami seperti yang kami alami atas cacian dan hinaan yang dilancarkan kepada nabi suci kami, Muhammad SAW “, (Aina Kamalati Islam, hal. 52, 1893).
c. Rela berkurban demi Muhammad SAW. : Hz. Khalifatul Masih III ra, bersabda, “Kami mengurbankan HATI dan jiwa untuk Nabi Muhammad SAW. HATI kami penuh dengan kecintaan kepada Beliau SAW. Zarrah-zarrah wujud kami dinaungi kebaikan-kebaikan Beliau SAW. Jika anak-anak kami di bunuh dengan kejam (di hadapan kami) maka kami bisa menahan kesedihan itu. tetapi kami tidak bisa menahan kesedihan sekejap matapun bila ada orang yang mencaci-maki kekasih kami, Hazrat Khairul-Anam ( yang lebih baik dari semua makhluk ) Khaatamul-Anbiyaa SAW “, (Pidato Hz. Khalifatul-Masih ke-III ra, 7 Juni 1972, Hal. 5/ Riwat Hidup Khalifah-Masih ke-III ra, Hal. 22, Tahun 1987).
Selanjutnya beliau bersabda, “Hendaknya setiap HATI manusia penuh dengan kecintaan kepada Muhammad SAW dan hendaklah dari seluruh ujung dunia suara pujian Allah SWT dan suara shalawat kepada Muhammad SAW sampai ke telinga semua manusia. “ (Al-Musabin, Hal. 351/Riwat Hidup Khalifah ke-III ra, Hal. 26, Tahun 1987).
2. Jalan untuk menuju pintu gerbang Singasana Ilahi, dibutuhkan kendaraan Islam Rahmatan-Lil-‘aalamiin yang lengkap dan sempurna. Mengapa harus menggunakan kendaraan Islam? karena agama ini sudah mendapat legitimasi dari Allah Ta’ala sehingga mendapat legal standing yang tidak diragukan lagi. Sebagaimana Allah berfirman:
Demikialah tulisan ini bisa memberikan manfaat kepada diri sendiri, lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Dan, semoga kita menjadi Insan yang memiliki spirit Ilahi sehingga bisa mewujudkan damai di hati, damai di pikiran, damai di langit dan damai di bumi, dengan moto: LOVE FOR ALL HATRED FOR NONE, Cinta untuk semua, Kebencian tyidak untuk siapapun, dan semoga semua makhluk berbahagia. Aamiin.
More Stories
Seperti Apa Shalawat Allah untuk Rasulullah saw?
Di dalam surah Al-Ahzab ayat 57 (dihitung dengan bismillah), Allah memerintahkan orang-orang mukmin untuk bershalawat kepada Rasulullah saw. Tetapi dalam...
Maulid Nabi, Sarana Meneladani Nabi Muhammad saw
Hal yang utama dalam Maulid Nabi adalah bagaimana menjadikan teladan Nabi Muhammad saw itu diimplementasikan oleh setiap umat muslim di...
MENSYUKURI NIKMAT ALLAH DAN PENGORBANAN YANG HAKIKI
Oleh : Mln. Nasiruddin AhmadiMensyukuri nikmatوَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ ٱذْكُرُوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ أَنجَىٰكُم مِّنْ ءَالِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوٓءَ...
10 Kebiasaan Yang Menghalangi Hubungan Kita Dengan Ilahi
Oleh: Mln. Mubarak AchmadPerintah untuk mendekatkan diri kita kepada Ilahi termaktub dalam ayat:يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ وَابْتَغُواْ إِلَيهِ...
KECINTAAN KEPADA NABI MUHAMMAD SAW & GERBANG MENUJU CINTA ILAHI
Oleh: Mln. Nasiruddin Ahmadi (Purwokerto)قُلۡ اِنۡ کُنۡتُمۡ تُحِبُّوۡنَ اللّٰہَ فَاتَّبِعُوۡنِیۡ یُحۡبِبۡکُمُ اللّٰہُ وَ یَغۡفِرۡ لَکُمۡ ذُنُوۡبَکُمۡ ؕ وَ اللّٰہُ غَفُوۡرٌ ...
Memahami POLIGAMI RASULULLAH s.a.w.: Kehidupan Periode Madinah
Oleh: Mln. Zafar Ahmad Khudori (Muballigh Jmt. Kebumen/Jateng 2)Menurut Munir Ba’albaki dalam kamusnya “Al-Mawrid: A Modern English_Arabic Dictionary” (1982: 705)...
Average Rating