Setiap orang tentu mempunyai harapan untuk bisa mencapai umur yang panjang. Hal ini adalah manusiawi dan wajar muncul dalam diri kita sebagai makhluk yang dianugerahkan akal pikiran oleh Tuhan. Namun, tentu ada hal-hal yang perlu kita pahami lebih jauh terkait makna umur panjang itu, serta apa parameter seseorang dikatakan berumur panjang.
Apakah artinya hanya sebatas kita bisa menjalani hidup dan menghirup udara dunia dalam rentang hitungan tahun yaitu 70, 80 atau 100 tahun? Atau apakah jika ada seseorang yang meninggal dunia di usia muda, katakanlah 20, 30 tahun, lalu ia dikatakan tidak berumur panjang? Atau ada hal lain yang justru jauh lebih mulia yang bisa dicapai oleh kita, yang kemudian dengannya kita dikatakan berumur panjang, selain hanya terbatas pada perkara besarnya angka-angka saja. Oleh karena itu, perlu kiranya bagi kita untuk memahami hal ini dengan sebaik-baiknya.
Hakikat tujuan diciptakannya manusia, bukan manusia sendiri yang menentukan. Tujuan utama hidup kita adalah ditetapkan oleh Zat yang menciptakan kita, yaitu Allah Swt. Hal ini tergambar sebagaimana dalam kehidupan sehari-hari kita, bahwa setiap yang diciptakan itu maka yang menciptakannyalah yang menetapkan tujuannya; demikian pula dengan manusia, dikarenakan Allah-lah yang menciptakan, maka Dia pulalah yang menetapkan tujuannya.
Oleh karena tujuan utama hidup kita adalah beribadah dan menjadi hamba Allah swt., maka di setiap waktu yang kita lewati hendaknya selalu dihiasi dengan warna dan nilai ibadah kepada-Nya sebagai bentuk pemenuhan terhadap tujuan kita diciptakan. Sehingga berapa pun usia yang Allah swt. anugerahkan kepada kita untuk hidup di dunia, 30, 50, atau 100 tahun, selama itu pulalah hendaknya kita manfaatkan itu untuk memenuhi tujuan tadi.
Tentu perlu kita pahami bahwa beribadah kepada Allah, taat kepada-Nya, memenuhi hak-hak-Nya, bukan artinya Dia perlu itu semua. Tidak. Bahkan Allah swt. adalah Zat Yang Maha Kaya, Maha Kuasa, dan bahkan Maha segala-galanya.
Apa yang kita lakukan berupa ibadah-ibadah adalah cerminan sebagai rasa syukur kita kepada Allah, dan itu adalah demi kebaikan kita, demi kebahagiaan kita, meskipun seberapa pun kita memperlihatkan rasa syukur tersebut, masih tetap saja tidak akan cukup untuk kita membalas setiap kebaikan yang dianugerahkan Allah swt. kepada kita.
Bahkan, ketika kita berusaha dengan sebaik-baiknya memenuhi apa yang menjadi hak-hak Allah swt., betapa banyak karunia yang kemudian akan kita dapatkan secara khusus dari-Nya, baik di dunia ini, dan juga di akhirat kelak. Bukan hanya itu, Allah swt. pun akan menjadikan kita dikenang oleh banyak orang sebagai hamba yang paling dikasihi-Nya.
Dalam keseharian kita, sebagaimana kita merasa bahagia ketika ada orang lain membantu kita di saat kesulitan, serta kita senang ada orang yang menghargai dan menyayangi kita, maka demikian itu pulalah menjadi hak bagi mereka untuk mendapatkan bantuan, dihargai dan disayangi.
Selain itu, karena kita hidup bermasyarakat, dan tidak setiap kelemahan yang ada dalam diri kita kita sadari, maka faedahnya adalah kita bisa saling tolong menolong dalam memperbaiki setiap kelemahan yang dimiliki. Berlaku kasih sayang terhadap sesama, berusaha memenuhi apa yang menjadi hak satu sama lain, ini pun menjadi bagian kehidupan yang hendaknya melekat dalam diri kita, terkhusus kita sebagai umat Islam. Terkait hal ini ada sabda junjungan kita Nabi Muhammad saw. :
Semua sisi kehidupan beliau beliau habiskan dalam memenuhi apa yang menjadi perintah Allah Swt. Apa yang difirmankan Allah dalam Al-Quran, dipenuhi dan diperlihatkan dalam bentuk amalan sehari-sehari beliau saw.
Lalu, apa yang didapatkan oleh beliau? Tiada lain adalah kedudukan tertinggi di antara seluruh makhluk Allah Swt., Allah menjadikan beliau sebagai insan yang paling banyak memperoleh karunia dan kasih sayang-Nya.
Selain dari itu, beliau menjadi teladan dan panutan bukan hanya bagi kalangan masyarakat semasa beliau, bahkan beliau menjadi rahmatan lil-‘aalamiin, rahmat bagi sekalian alam, di sepanjang masa. Kita pun saat ini senantiasa mengenang betapa mulianya kedudukan beliau. Kita merasakan betapa teladan beliau itu luar biasa, dan kita pun mendapatkan manfaat yang luar biasa pula darinya.
Betapa kasih sayangnya beliau, bukan hanya terhadap saudara, bahkan terhadap orang yang paling membenci beliau pun, tidak ada sedikitpun kebencian pribadi yang beliau perlihatkan, justru sikap kasih sayang lah yang begitu kentara tampil dalam diri beliau. Lalu, apa yang didapatkan oleh beliau? Tiada lain adalah curahan kasih dan cinta Allah Swt..
Tidak ada karunia Allah yang tidak tercurah atas beliau. Semua karunia, Allah Ta’ala anugerahkan kepada junjungan kita yang mulia Nabi Muhammad saw. Bahkan, bagi kita saat ini, karunia-karunia Allah Ta’ala yang istimewa itu diperoleh hanya dengan melebur taat kepada-Nya, dan taat kepada Rasulullah saw. sebagai insan yang paling dikasihi-Nya.
Namun, tentu perlu juga kita perhatikan, seberapa baikkah kita memanfaatkan waktu yang telah Allah anugerahkan itu? Apakah kehidupan kita kita lalui dengan larut dalam ibadah kepada Allah dan juga larut dalam pengkhidmatan terhadap sesama, atau justru sebaliknya?
Inilah yang akan menjadikan umur panjang itu, yaitu menjadi hamba sejati Allah Ta’ala dan senantiasa berkhidmat serta memberikan manfaat bagi sesama. Ini yang akan menjadikan kita berumur panjang dalam kedudukan yang mulia melebihi hanya sebatas angka. Ini yang akan menjadikan kita dikenang oleh banyak orang, dikenang akan kesalehan dan kebaikannya.
Inilah kunci dari umur panjang yang didapatkan oleh Rasulullah saw.. Kita tahu bahwa secara hitungan tahun, usia beliau saw. 63 tahun saja. Namun, ribuan tahun sudah nasihat dan teladan beliau, cahaya petunjuk beliau, hidup di tengah-tengah umat manusia, di tengah-tengah kita, dan kita mendapatkan manfaat yang begitu besar dari beliau saw.. Inilah kiranya nasihat Allah Swt. dalam Al-Quran yang perlu kita renungkan :
More Stories
MAKNA HIJRAH DAN AKTUALISASINYA DALAM KEHIDUPAN MUSLIM AHMADI
Oleh: Mln. Muhaimin Khairul Aminوَالَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آوَوْا وَنَصَرُوا أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُمْ مَغْفِرَةٌ...
Pandangan Islam tentang Sihir dan Ilmu Ghaib
Oyekola Nabeel-AhmadBaru-baru ini, Universitas Inggris, Universitas Exeter, telah memulai program pascasarjana di bidang Ilmu Sihir dan Ilmu Gaib. Menurut The Guardian,...
Sarana Meraih Kebahagiaan Yang Hakiki
Oleh: Mln. Rohim Kehidupan dunia ini adalah petualangan atau pertarungan untuk meraih sesuatu yang disiapkan oleh yang Maha Menciptakan (Al-Khaliq). Sebagian...
DOSA DAN KESELAMATAN
Oleh: Mln. Neki Firdaus, Mbsy.Definisi dosa menurut istilah adalah segala sesuatu yang membuat hati menjadi tidak tentram (Riyadush Sholihin). Sedang...
Cara Mesucikan Jiwa (Tazkiyatun Nafs)
Oleh: Mln Mubarak AchmadSetiap insan mendambakan dirinya senantiasa selalu dapat mensucikan dirinya. Mensucikan diri tidak dapat dilakukan oleh uang dan...
AKHLAK MENURUT AJARAN ISLAM
Oleh: Mln Mubarak AchmadSemenjak insan mulai tinggal dan menjalankan kehidupannya di permukaan bumi ini, maka keberadaan daripada wujud Allah Ta’ala...
Average Rating