Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) pernah bersabda bahwa di bulan Ramadhan setan-setan dibelenggu.
إِذَا دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
“Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.” (Sunan an-Nasa’i, Kitab as-shiyam, Bab Fadhli Syahri Ramadhan)
Apa makna setan-setan dibelenggu dan mengapa di bulan Ramadhan nyatanya masih banyak orang-orang yang melakukan keburukan?
Jawabannya ialah puasa itu menjadi tameng dari serangan setan hanya teruntuk bagi orang yang beriman yang memahami hakikat puasa dan bertakwa. Jadi bukan bagi setiap orang. Orang yang akan memperoleh manfaat dari puasanya adalah hanya mereka yang banyak mengerjakan amal-amal saleh; mereka menjaga puasanya dengan penuh rasa takut kepada Allah dan menyesuaikan amal perbuatannya dengan segala apa yang diridhai Allah Ta’ala.
Sejatinya hadits di atas harus dimaknai secara kiasan bukan dalam arti harfiah. Artinya bukanlah setan di bulan ini benar-benar akan takluk dan terikat rantai di sudut ruangan gelap selama sebulan. Tetapi makna setan dibelenggu ini adalah simbol kuat dari perubahan rohani yang kuat selama bulan Ramadhan. Di bulan lain setan bebas menggoda manusia tetapi di bulan menjadi terbatas.
Hal-hal apa saja yang membuat gerak setan menjadi terbatas selama puasa?
Makan dan Minum
Dengan berpuasa kita lebih terkontrol dalam makan dan minum. Allah Ta’ala berfirman:
کُلُوۡا وَاشۡرَبُوۡا وَلَا تُسۡرِفُوۡاۚ اِنَّہٗ لَا يُحِبُّ الۡمُسۡرِفِيۡنَ
“Makan dan minumlah tetapi jangan melampaui batas; Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Surah al-A’raf, [7]:32)
Makan yang berlebih tentu tidak baik, dan akan menimbulkan banyak efek samping, tetapi dengan puasa kita lebih fokus dalam memenuhi seruan Allah dan menahan kecenderungan alami untuk makan dan minum secara berlebihan. Selama Ramadhan kita diberikan kesempatan khusus untuk mengatasi godaan setan dan mengatur kebiasan makan dan minum kita. Dengan melakukan ini, kita sedang mengembangkan disiplin diri dan memupuk kesadaran akan kebutuhan jasmani dan rohani.
Sedekah
Mengurangi makan akan mengurangi pengeluaran belaja makan. Uang itu bisa kita berikan kepada orang yang membutuhkan. Dan di bulan ini memang adalah bulan bagi umat Islam untuk memperbanyak sedekah.
Di bulan Ramadhan kita dingatkan kepada sunnah Rasulullah (saw) yang memperbanyak sedekah. Saat setan menakuti-nakuti manusia dengan kemiskinan dan memerintahkan manusia berbuat keji atau kikir (QS Al-Baqarah [2]:269) umat Islam justru memperbanyak sedekah dan berbuat kebaikan. Jadi sedekah dalam puasa Ramadhan itu berperan sebagai sarana untuk merantai setan.
Memperbanyak Kebaikan
Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) bersabda:
الصِّيَامُ جُنَّةٌ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ، وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ. مَرَّتَيْنِ
“Puasa adalah tameng (perisai) maka janganlah [orang yang berpuasa] mengucapkan kata-kata kotor atau berbuat bodoh, dan jika ada yang mencoba melawan atau menghinanya, hendaklah dia berkata, ‘Saya sedang berpuasa’ [beliau mengulangi ucapannya dua kali].” (Sahih al-Bukhari, Kitab as-shaum, Bab Fadhli as-Shaum)
Sesuai dengan namanya, Islam adalah agama perdamaian, yaitu agama yang menciptakan perdamaian dan agama yang menyeru para pengikutnya menjadi manusia-manusia yang cinta damai, tetapi di bulan Ramadhan sifat ini lebih ditekankan lagi dengan penuh kehati-hatian, sehingga orang yang berpuasa akan terbiasa menghindari keburukan dan menggantinya dengan kebaikan.
وَبِالۡوَالِدَيۡنِ اِحۡسَانًا وَّذِي الۡقُرۡبٰي وَالۡيَتٰمٰي وَالۡمَسٰکِيۡنِ وَقُوۡلُوۡا لِلنَّاسِ حُسۡنًا
“… berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Selain itu, bertutur katalah yang baik kepada manusia…” (QS al-Baqarah [2]: 84)
تَعَاوَنُوۡا عَلَي الۡبِرِّ وَالتَّقۡوٰي
“Tolonglah menolonglah dalam kebaikan dan ketakwaan.” (QS al-Ma’idah [5]:3)
Jadi bulan Ramdhan menutup pintu keluar setan dan mencegahnya membisikkan ke dalam hati orang-orang untuk bertengkar dan berkelahi. Jadi, dengan menjalankan Ramadhan dan mengikuti ajaran Islam, kita akan dapat menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis.
Shalat dan Ibadah Nafal [Ibadah Tambahan]
Ramadhan adalah bulan yang istimewa yang memberikan peluang besar bagi kita untuk menciptakan perubahan, khususnya bagi orang-orang yang mungkin kesulitan menjalankan ibadah-ibadah nafal konsisten sepanjang tahun.
Penekanan pada membaca dan mempelajari Al-Qur’an, shalat tahajud, shalat subuh dan shalat-shalat sunnah lainnya akan menjadikan kerohanian kita semakin meningkat. Kemudian suasana kebersamaan dan keberjamaahan selama Ramadhan akan berfungsi menjadi perisai pada serangan setan.
Di bulan ini, di rumah-rumah, di masjid-masjid, sendiri-sendiri atau bersama-sama, Al-Qur’an dilantukan dan dipelajari sedemikian rupa, yang biasanya setiap mukmin akan membuat target untuk mengkhatamkan Al-Qur’an. Jadi fokus kita untuk membaca dan mempelajari Al-Qur’an akan membuat pengaruh setan berkurang.
Sahur
Sahur termasuk hal yang ditekankan selama berpuasa, karena Rasulullah saw bersabda bahwa di dalam sahur itu terdapat keberkatan. (Sunan an-Nasa’i, Kitab as-siyam)
Selain memberikan asupan makan sebagai energi bagi tubuh yang berpuasa, sahur juga akan mendorong kita memperhatikan juga qiyamul lail di penghujung malam, sebelum kita sahur. Kebiasaan ini akan menjauhkan kita dari setan.
Selain itu shalat secara khusus akan membuat kita terlindung dari pengaruh setan.
اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنۡہٰي عَنِ الۡفَحۡشَآءِ وَالۡمُنۡکَرِ ؕ وَلَذِکۡرُ اللّٰہِ اَکۡبَرُ ؕ وَاللّٰہُ يَعۡلَمُ مَا تَصۡنَعُوۡنَ
“Sesungguhnya salat itu mencegah dari kekejian dan kemungkaran. Sesungguhnya smengingat Allah itu adalah kebaikan yang paling besar. Dan, Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS al-‘Ankabut, [29]:46)
Kesimpulan
Setiap mukmin yang berusaha keras untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan akan mendapatkan keberkahan yang melimpah. Dengan berpuasa maka akan membuat pintu kemenangan serta mengucapkan selamat tinggal pada kejahatan dan jalan-jalan menuju dosa.
Tetapi, semua itu ada syaratnya. Tetapi terlepas dari semua keberkatan yang kita dapatkan selama Ramadhan, keberkahan itu bisa dengan cepat hilang jika kita lalai kembali. Sehingga sangat penting bagi kita, tidak hanya membuka pintu surga dan menjauhkan setan di bulan Ramadhan saja, tetapi di bulan-bulan lainnya juga.
Dalam khotbah Idul Fitri tahun 2021, Hazrat Mirza Masroor Ahmad (aba) menjelaskan bahwa berkah hakiki Ramadhan hanya akan nampak ketika adanya perubahan nyata. Kemudian, seseorang hanya akan merasakan kebahagiaan hakiki Idul Fitri manakala perubahan-perubahan ini menjadi bagian hidupnya secara permanen.
Ramadhan adalah kunci untuk membuka pintu surga. Ketika pintu surga terbuka bagi orang mukmin yang dengan penuh keimanan, amal saleh dan menjadikannya sebagai muttaqi, maka pintu neraka mereka tertutup dan setanpun terbelenggu.
More Stories
Dapatkah Mengganti Puasa Orang Tua yang Sudah Meninggal?
Seorang wanita dari Arab menulis kepada Hazrat Khalifatul Masih V (aba) bahwa diriwayatkan dalam hadits bahwa jika seseorang meninggal dan...
Terangi Hati Dengan Al-Qur’an Selama Ramadhan
Al-Qur'an dan Ramadhan memiliki hubungan yang erat. Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi umat manusia yang disertai...
5 Hadits Tentang Cara Mendapatkan Ampunan di Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan adalah bulan ampunan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda bahwa orang yang berpuasa akan diampuni dosa-dosanya. Tetapi ampunan itu...
Prinsip Apa yang Diperlukan Saat Melakukan Pengobatan Selama Puasa?
Seorang dokter dari Inggris bertanya kepada Hazrat Mirza Masroor Ahmad tentang penggunaan metode pengobatan seperti terapi hormon dalam bentuk patch,...
Hadits: Ganjaran Puasa Diampuni Dosa yang Lalu
Salah satu keutamaan puasa Ramadhan adalah diampuninya dosa-dosa kita yang telah lampau. Hal itu telah dijanjikan oleh Rasulullah (shallallahu 'alaihi...
10 Panduan Rasulullah (saw) untuk Mendapat Puasa yang Sempurna
oleh: Mln. Mubarak Achmad Setiap kita membutuhkan perhiasan dalam kehidupan sehari-hari. Perhiasan itu adalah perhiasan lahiriah dan batiniah. Tanpa perhiasan ini,...
Average Rating