Memahami Pertanyaan Malaikat di alam Kubur Saat Orang Meninggal?
Di dalam hadits terdapat riwayat yang berisi pertanyaan malaikat di alam kubur ketika orang meninggal. Seperti apa hakikatnya?
Seseorang dari Australia menulis surat kepada Hazrat Mirza Masroor Ahmad (aba), “Benarkah ketika kita meninggal dunia, muncul dua malaikat dan bertanya kepada kita tentang apa agama kita, siapa nabi kita dan siapa Tuhan kita? Apakah kita kemudian diharuskan merespon ingatan sebelum jiwa kita naik?
Huzur Anwar (aba) dalam suratnya tanggal 18 Juni 2022 menjawab pertanyaan tersebut:
Di dalam hadits terdapat riwayat yang berbeda-beda tentang pertanyaan-pertanyaan dan siksa kubur. Adapun yang Anda tanyakan terdapat dalam Sunan Abi Daud.
“Bara’ bin ‘Azib meriwayatkan, ‘Kami pergi bersama Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) menemani pemakaman seorang pria Anshor. Saat kami tiba di pemakaman, makamnya belum digali. Maka Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) duduk, kamipun duduk mengelilingi beliau seolah-olah ada burung di atas kepala kami. Di tangan beliau ada sebuah tongkat yang digunakan untuk menggaruk tanah. Beliau kemudian mengangkat kepalanya dan berkata, ‘Berlindunglah kepada Allah dari siksa kubur.’ Beliau mengatakannya dua atau tiga kali.
Hadits Jarir menambahkan bahwa [Rasulullah saw] bersabda: Dia mendengar hentakan sandal mereka ketika mereka pulang, dan pada saat itulah ia ditanya, Wahai fulan, siapakah Tuhanmu, apa agamamu dan siapakah Nabimu? (Riwayat Hannad mengatakan bahwa, Rasulullah saw bersabda), ‘Dua malaikat akan mendatanginya, menyuruhnya duduk, dan bertanya kepadanya, ‘Siapakah Tuhanmu? Dia menjawab, ‘Tuhanku adalah Allah’. Mereka bertanya kepadanya ‘Apa agamamu? Ia menjawab, ‘Agamaku Islam’. Mereka bertanya kepadanya, ‘Apa pendapatmu tentang orang yang diutus di antara kamu?’ Ia menjawab, “Dia adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.’ Mereka bertanya, ‘Apa yang membuatmu tahu hal ini?’ Ia menjawab, ‘Aku membaca Kitabullah, mengimaninya dan membenarkannya.’ (Jarir juga menambahkan di sini) ‘Inilah makna firman Allah berikut:
يُثَبِّتُ اللّٰہُ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا بِالۡقَوۡلِ الثَّابِتِ
“Allah menguatkan orang-orang yang beriman dengan perkataan yang kokoh…’ [Surah Ibrahim ayat 28]
[Versi yang disepakati berbunyi], (Rasulullah saw bersabda), ‘Kemudian akan ada seruan dari langit,hamba-Ku telah mengatakan yang sebenarnya, maka sediakanlah tempat tidur untuknya dari surga, berikan ia pakaian dari surga, dan bukakanlah pintu baginya ke surga.’ Maka akan datang kepadanya sebagian udara yang harum dan wangi-wangian yang harum, dan akan disediakan baginya tempat sejauh mata memandang.
[Rasulullah saw] juga menyebutkan kematian orang kafir, dengan bersabda, ‘Jiwanya akan dikembalikan ke tubuhnya, dua malaikat akan datang kepadanya, menyuruhnya duduk dan bertanya kepadanya, ‘Siapakah Tuhanmu? Ia menjawab, aduh, aduh saya tidak tahu. Mereka bertanya, ‘Apa agamamu?’ Ia menjawab, aduh, saya tidak tahu!. Mereka bertanya, ‘Siapakah orang yang diutus di antara kalian?’ Ia menjawab, ‘Aduh, saya tidak tahu.’ Maka ada yang menyeru dari Surga, ‘Dia telah berdusta, sediakanlah baginya tempat tidur untuknya dari Neraka, berikan dia pakaian dari neraka, dan bukakan baginya pintu neraka. Kemudian didatangkan kepadanya panas dan baunya neraka. Lalu kuburnya disempitkan, sehingga tulang-tulang rusuknya akan remuk.”
Dalam hadits Jarir ditambahkan, [Rasulullah saw] bersabda: “[Malaikat] yang buta dan bisu kemudian diangkat menjadi pengawasnya, dengan sebuah palu godam yang jika dipukul maka gunung akan menjadi debu. Ia akan memukulnya dengan pemukul itu yang akan terdengar oleh segala sesuatu antara timur dan barat, kecuali jin dan manusia, dan dia akan menjadi debu. Setelah itu ruhnya dikembalikan lagi.” (Sunan Abi Dawud, Kitab as-sunnah, Bab fil-mas’alati fil-qabri wa ‘adzabil-qabri)
Pertanyaan Malaikat di Alam Kubur Bersifat Kiasan
Penting untuk diketahui bahwa hal-hal yang dijelaskan dalam hadits ini (pertanyaan malaikat) banyak bersifat kiasan, dan tidak tepat jika menafsirkannya hanya pengertian zahir saja. Contoh yang terkait dengan kuburan dapat dilihat pada ayat Al-Qur’an berikut:
ثُمَّ اَمَاتَہٗ فَاَقۡبَرَہٗ
Makna zahirnya adalah Allah akan mematikan seseorang lalu memasukkannya ke dalam kubur. (Surah ‘Abasa [80]: 22). Faktanya bukan Allah yang memasukkan seseorang ke dalam kubur melainkan manusia lain yang menguburkan orang yang meninggal.
Kemudian, banyak juga orang yang tidak dikuburkan di dunia ini. Misalnya, orang yang tenggelam dan jasadnya tidak ditemukan, atau orang yang dimakan hewan buas. Begitu juga orang yang dikremasi juga tidak memiliki kuburan. Jadi, yang dimaksud di sini adalah ‘kuburan’ yang diciptakan Allah Ta’ala dalam kehidupan setelah kematian bagi setiap orang.
Hazrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad menjelaskan ayat ini:
“Maksud sebenarnya adalah di dunia ini, yaitu sanak saudaranya yang memakamkannya ke dalam kubur. Namun, ‘kuburan’ sebenarnya adalah tempat dimana Allah Ta’ala menempatkan jiwa seseorang.’ (Tafsir Saghir, hal. 803, catatan kaki 6)
Jadi, seperti yang saya sebutkan, hal ini bersifat rohani dan kiasan. Hal ini akan terjadi ketika kehidupan fisik seseorang berakhir dan ia menghadap kepada Allah untuk mendapatkan pahala dan siksaan. Semua poin ini menjelaskan keberlimpahan dan pentingnya pahala dan berkah yang dianugerahkan oleh Allah di akhirat sebagai hasil dari perbuatan baik yang dilakukan di dunia ini.
Demikian pula hal ini menggambarkan betapa beratnya siksaan yang ditimpakan di akhirat karena perbuatan fasik yang dilakukan di dunia. Semua ini digambarkan supaya manusia memahami pahala dan beratnya hukuman.
Sumber: Alhakam
Average Rating