Read Time:6 Minute, 55 Second
Ramadhan membaca al-Quran

Ramadhan merupakan sarana efektik untuk menerangi hati melalui Al-Qur’an. 

“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (QS Al-Baqarah [2]: 186)

Salah satu keistimewaan bulan Ramadhan itu adalah diturunkannya Al-Qur’an di bulan ini. Tentu ini bukan suatu kebetulan semata, tetapi ini ada pesan tersirat bahwa orang berpuasa harus memperbanyak membaca Al-Qur’an, membaca terjemahan atau tafsirnya dan yang lebih penting adalah mengamalkannya. Karena dengan membacanya hal ini sudah menjadi ladang pahala yang begitu berlimpah bagi kita, seperti yang disabdakan oleh Rasulullah, shallallahu ‘alahi wasallam bahwa ‘Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Alquran) maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mim satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lam satu huruf, dan mîm satu huruf.” (HR At-Tirmidzi)

Orang Yang Paling Baik

Dalam Ramadhan ini setiap Mukmin pasti menginginkan menjadi pribadi yang lebih baik. Kita semua pasti berupaya keras di bulan ini dalam meraih ridha Allah; dan salah satu sarana menjadikan kita sebagai orang yang terbaik di sisi Allah adalah dengan membaca Al-Qur’an.

Usman (ra) meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR Bukhari, Kitab Fadhailul-Qur’an)

Jadi di bulan ini adalah kesempatan yang luar biasa bagi kita untuk memperdalam Al-Qur’an supaya kita menjadi yang terbaik. Tetapi kata ‘mempelajari’ dan ‘mengajarkannya’ ini bukan hanya dalam konteks membaca dan mengajar membaca, melainkan juga, kita memahami, mendalami dan mengamalkan, kemudian setelah itu kita membagikan ilmu dan hikmah Al-Qur’an itu atau memberikan contoh akhlak Qurani kepada orang lain. 

Hazrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad menjelaskan tentang mempelajari Al-Qur’an ini:

“Mengenai mempelajari [Al-Qur’an], perlu diingat bahwa setiap orang harus menetapkan ayat tertentu yang harus dia baca setiap hari. Ia jangan berpuas diri dengan membaca sembarangan tetapi benar-benar mengamati susunannya dan iramanya. Membaca sembarangan dan tidak dawwam (teratur) tidak akan membuahkan hasil. Oleh karena itu hal yang diperlukan dalam mempelajari Al-Qur’an ini adalah, menentukan bacaan tertentu setiap hari untuk dipelajari dan dengan cara yang sama [harus] membaca secara utuh setiap hari.” (The Review of Religions (Bahasa Inggris), Januari dan Februari 1920, hlm. 4-6)

Selanjutnya beliau menambahkan: 

“…membacanya harus mendalam dan jangan terburu-buru karena dapat menghalangi arti yang sebenarnya. Harus diterapkan membaca dengan perlahan sehingga pemahaman secara utuh dapat menyertai pembacaan ayat, dan pada saat yang sama, dapat memberikan penghormatan semestinya pada sifat kitab suci ini.” [Ibid]

Mendengarkan Bacaan Al-Qur’an Merupakan Sunnah

Selain membaca Al-Qur’an, amalan utama lainnya adalah mendengarkan bacaan Al-Qur’an.

Diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ingin mendengarkan Al-Qur’an

عَنْ عَبْدِ اللّٰہ، رَضِى اللّهُ عَنهُ قَالَ قَالَ لِي النَّبِيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم: اقْرَأْ عَلَىَّ الْقُرْآنَ‏.‏ قُلْتُ: آقْرَأُ عَلَيْكَ وَعَلَيْكَ أُنْزِلَ؟ قَالَ:‏ إِنِّي أُحِبُّ أَنْ أَسْمَعَهُ مِنْ غَيْرِي‏‏.‏

Abdullah ra meriwayatkan bahwa Nabi (shallallahu ‘alaihi wasallam) berkata kepadaku, “Bacakanlah Al-Qur’an kepadaku.” Abdullah menjawab, “Haruskah aku membacakan [Al-Qur’an] kepadamu sementara ia telah diwahyukan kepadamu?” Beliau bersabda: “Saya suka mendengarnya dari orang lain.” (Sahih Bukhari, Kitab fadha’ilil-Qur’an, Hadits 5049)

Al-Qur’an memiliki pengaruh pada hati. Tahukah kita bagaimana Umar (ra) masuk Islam? Beliau masuk Islam ketika mendengarkan indahnya lantunan ayat Al-Qur’an yang dibaca oleh Fatimah, adik beliau. Seorang yang tadinya berniat ingin membunuh Rasulullah, setelah mendengarkan ayat Al-Qur’an akhirnya beliau menjadi pengikut setia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Pentingnya Membaca Al-Qur’an Dengan Indah

Dalam membaca Al-Qur’an diupayakan untuk membacanya dengan suara yang merdu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

‏ لَلَّهُ أَشَدُّ أَذَنًا إِلَى الرَّجُلِ الْحَسَنِ الصَّوْتِ بِالْقُرْآنِ يَجْهَرُ بِهِ مِنْ صَاحِبِ الْقَيْنَةِ إِلَى قَيْنَتِهِ ‏

“Allah lebih mendengar seseorang bersuara merdu yang membaca Al-Qur’an dengan lantang, daripada majikan seorang budah penyanyi yang mendengarkan budaknya.” (Sunan Ibn Majah, Kitab Iqamatis-shalati wa sunnatu fiha, Hadith 1340)

فَمَنْ لَمْ يَتَغَنَّ بِهِ فَلَيْسَ مِنَّا

“Barangsiapa ang tidak merdu suaranya [saat membaca Al-Qur’an, bukan salah satu dari kami.” (Sunan Ibn Majah, Kitab Iqamatis-shalati wa sunnatu fiha, Hadith 1337)

Hadhrat Mirza Masroor Ahmad dalam Khotbah Jumatnya tanggal 29 Maret 2019, menceritakan sebuah hadis dari sejarah Islam:

“Dalam salah satu hadis disebutkan bahwa Aisyah (ra) datang sedikit terlambat kepada Nabi (saw). Nabi (saw) bertanya mengapa ia terlambat, dan ia menjawab, ‘Seorang qari sedang membaca Al-Qur’an dengan cara yang sangat indah. Saya mulai mendengarkan pembacaan Al-Qur’annya sehingga saya terlambat.’ Nabi (saw) mengenakan jubahnya dan keluar dan melihat bahwa Salim (ra) yang telah membaca Al-Qur’an. Setelah melihat hal ini, Nabi (saw) bersabda, ‘Saya berterima kasih kepada Allah Ta’ala yang telah menganugerahkan qari yang begitu indah kepada umatku.’ (Usdul Ghabbah, Vol. 2, hal. 383, Salim Maula Abi Huzaifah, Dar-ul-Kutb al -‘Ilmiyyah, Beirut, 2003) (Hazrat Khalifatul Masih Vaa, Khotbah Jumat, 29 Maret 2019)

Doa Perlindungan ketika Membaca Al-Qur’an

Salah satu sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah berdoa meminta rahmat Allah ketika mendengar atau membaca ayat yang terkait dengan rahmat, dan akan berlindung kepada Allah jika mendengar atau membaca ayat tentang hukuman. 

Hudzaifah Radliyallaahu ‘anhu berkata: Aku sholat bersama Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam setiap melewati bacaan ayat tentang rahmat beliau berhenti untuk berdoa meminta rahmat dan setiap melewati bacaan tentang adzab beliau berhenti untuk berdoa meminta perlindungan dari-Nya.” (Sunan Abi Dawud, Kitab as-salat, Hadits 873)

Dalam hadits lain terdapat keterangan bahwa Hudzaifah meriwayatkan bahwa Nabi (saw) pernah membaca surah Al-Baqarah, Ali Imran, dan An-Nisa dalam satu rakaat. Beliau tidak melewati (membaca) ayat yang berkenaan dengan rahmat kecuali beliau berdoa, dan tidak melewati (membaca) ayat yang berkenaan dengan azab kecuali beliau memohon perlindungan kepada-Nya. (Sunan an-Nasa’i, Kitab Iftitah, Hadtis 1009)

Besarnya Pahala Membaca Al-Qur’an

Rasulullah, shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ

“Orang yang lancar membaca Al-Qur’an akan bersama malaikat utusan yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an dengan tersendat-sendat lagi berat, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” (Sahih Muslim, Kitab shalatil-musaffirin wa qasriha, Hadits 798a)

Dan keutamaan orang yang membaca, mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an adalah akan menjadi sarana kedekatan kepada Allah. 

Rasulullah, shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَنْ هُمْ؟ قَالَ: هُمْ أَهْلُ الْقُرْآنِ، أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ

“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Ahlul-Qur’an, Ahlullah dan orang-orang yang paling dekat dengan-Nya.” (Sunan Ibnu Majah, Kitab al-muqaddamah, Hadits 215)

Al-Qur’an adalah petunjuk sempurna yang menerangi jalan-jalan kehidupan kita dengan ajaran-ajarannya yang cemerlang. Laksana bulan yang benderang, ia memberikan cahaya bagi para pembacanya menghadapi lika-liku kehidupan dan mencapai tujuan hakiki manusia. Untuk benar-benar mendapatkan manfaat Al-Qur’an kita harus benar-benar mengikuti setiap perintah dengan sekuat tenaga.

Hubungan kita dengan Al-Qur’an harus tetap terjaga sepanjang masa dan tidak terbatas di bulan Ramadhan saja. Tetapi karena bulan Ramadhan memiliki hubungan yang istimewa dengan Al-Qur’an, maka kita harus berusaha meningkatkan hubungan kita dengan Allah dan Kitab-Nya, yang diturunkan untuk kemaslahatan umat manusia.

(Alhakam.org)

Happy
Happy
100 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Membangun Generasi Islam Yang Mencintai Al-Quran
Next post Hakikat Pohon Gharqad, Peperangan Umat Islam dengan Yahudi dan Bangsa lain