Read Time:2 Minute, 42 Second

Ilustrasi (islamfaith)

Oleh: Sriwahyuni (Samarinda, Kalimantan Timur)
Kematian atau meninggal dunianya manusia bermakna terlepas dan terpisahnya ruh dari jasad, serta berpindahnya makhluk dari satu alam ke alam yang lain. Dengan kematian maka terhentilah catatan amal perbuatan kita selama di mula bumi, dan tertutupnya pintu taubat.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ اللهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَالَمْ يُغَرْغِرْ
“Sesungguhnya Allah akan menerima taubat seorang hamba sebelum nyawanya sampai ketenggorokan.” (H.R. Muslim)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَجَآءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَاكُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ
Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari dari padanya. (QS. Qaaf (50): 19)
Sesungguhnya kematian akan datang tanpa diragukan lagi maka siapakah yang dapat menolak kematian itu? Siapakah yang akan menolak kejadian di dalam kubur? Dan, siapa pulakah yang dapat mendahulukan atau mengundur kematiannya barang sejengkalpun? 
Namun, mengapa manusia mengabaikannya atau bahkan ia menjadi takabbur dengan apa yang telah ia usahakan di dunia yang fana ini? Padahal nanti mereka akan dimakan oleh cacing-cacing tanah yang menjijikkan, kelabang, rayap dan ular. Kenapa mereka membangkang padahal mereka akan kembali menjadi tanah dan mengapa juga mereka merasa ragu, berpura-pura dan lalai padahal mereka semua tahu bahwa kematian akan datang dengan tiba-tiba.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. Ali Imran (3): 185)
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ {*} وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ
Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (QS. Ar-Rahman (55): 26-27)
كُلُّ شَىْءٍ هَالِكٌ إِلاَّ وَجْهَهُ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (QS. Al-Qhashash: 88)
Dengan mengingat-ngingat akan kematian yang tidak diketahui kapannya, manusia akan lebih mempersiapkan diri untuk bekal di akhirat dan berusaha menjauhkan diri dari dosa-dosa serta memohon kepada Allah Taala supaya dirinya dan orang-orang yang dicintainya mendapat husnul khotimah atau akhir yang baik, wafat dalam keadaan baik dan berserah diri kepada Allah Taala. Semoga kita termasuk orang yang mendapatkan husnul khotimah, aamiin.
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Lisan vs Amalan
Next post IMAM HUSAIN r.a. AHLULBAIT NABI s.a.w.: Tarbiyat pada Masa Kanak-kanak