Dan apa bila hamba Ku bertanya kepada engkau mengenai Aku katakana lah Aku dekat , Aku menjawab Do’a orang-orang ketika ber do’a kepada Ku maka mereka hendak nya mendengar seruan Ku dan beriman kepada Ku agar mereka boleh mengikuti jalan yang benar. (QS. Al-Baqarah: 186)
Perlu diingat bahwa do’a yang telah diwajibkan atas orang-orang Islam yang tertera di dalam Kitab Suci Alqur’an, memiliki empat sebab kenapa diwajibkan. Hadhrat Mirza Ghulam ahmad a.s menjelaskan mengenai hal tersebut:
Sangat penting bagi kedua orang tersebut memperhatikan rasa takut terhadap Allah swt dan setiap saat takut terhadap sifat-sifat-Nya yang Maha Berkecukupan serta supaya sikap cinta damai dan pengabdian terhadap Tuhan dijadikan ciri sikap.
Ia hendaknya menyenangkan Allah Ta’ala dengan ketaqwaan serta kejujuran atau kebenaran. Maka di dalam keadaan demikian bagi doa akan terbuka pintu pengabulan dan jika dia membuat Allah Ta’ala murka serta dia menyulut permusuhan dan peperangan terhadap-Nya, maka kelancangan-kelancangan dan kesalahan-kesalahannya menjadi suatu hambatan bagi mengabulan doa serta pintu pengabulan doa baginya menjadi tertutup.
Jadi, diwajibkan bagi sahabat-sahabat kami agar mereka menghindarkan doa-doa kami dari kesia-siaan serta jangan meletakkan hambatan yang dapat timbul dari tingkah laku mereka yang tidak baik. Mereka hendaknya mengambil jalan taqwa sebab taqwa itu merupakan suatu inti dari syariat. (Malfuzat, Jilid I: 108)
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as menerangkan mengenai proses pengabulan do’a. Beliau bersabda untuk suatu do’a, hal yang pertama diperlukan adalah bahwa si pemanjat do’a hendaknya sampai kapanpun tidak boleh merasa letih dan putus asa serta jangan berprasangka buruk terhadap Allah swt. bahwa do’a itu tidak dikabulkan.
Kadang-kadang tampak bahwa seseorang memanjatkan do’a begitu hebatnya bahwa sudah hampir tiba saatnya do’a itu akan dikabulkan, ternyata si pemanjat do’a itu langsung merasa letih (putus asa) sehingga mengakibatkan kegagalan dan ketidakberhasilan baginya, dan kegagalan itu membawa pengaruh buruk sedemikian rupa sehingga orang itu mulai mengingkarin kemanjuran do’a serta lambat laun dia akan sampai pada suatu tahap di mana dia pun akan mengingkari Tuhan.
Dia mulai mengatakan bahwa seandainya Tuhan itu ada dan mengabulkan do’a, maka kenapa Dia tidak mengabulkan do’a-do’a yang telah aku panjatkan sejak sekian lama ini? Namun, bagi orang-orang yang berpendapat demikian serta yang telah terkecoh seperti itu. Seandainya mereka merenungkan akan ketidakteguhan dan ketidaktetapan hatinya, maka dia akan mengetahui bahwa seluruh kegagalan tersebut adalah karena ketergesan dan ketidaksabarannya sendiri, yaitu hal-hal yang menambah keputusasaan orang-orang yang gagal serta yang beperasangka buruk terhadap kekuatan dan kemampuan Tuhan. Oleh karena itu, sekali-kali jangan merasa letih.
Namun, seorang anak yang lugu pada saat itu tidak dapat mengerti bahwa sang tunas tersebut akan berbuah pada waktunya. Dia menginginkan bahwa kenapa tidak pada saat itu juga tunas tesebut berbuah. Akan tetapi, petani yang bijaksana memahami betul kapan tumbuhan itu berbuah. Dia dengan sabar mengurusnya dan selalu menjaganya. Dengan demikian, tibalah suatu saat ketika tumbuhan tersebut mulai berbuah dan buahnya pun menjadi matang (masak).
More Stories
Memahami Pertanyaan Malaikat di alam Kubur Saat Orang Meninggal?
Di dalam hadits terdapat riwayat yang berisi pertanyaan malaikat di alam kubur ketika orang meninggal. Seperti apa hakikatnya? Seseorang dari...
Hikmah Idul Adha: Mendidik Anak-anak Generasi Penerus
Salah satu hikmah Idul Adha adalah untuk mendidik generasi penerus. Oleh: Mln Mubarak Achmad لَن يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا...
Apakah Nabi Isa dan Nabi Daud Membawa Syariat?
Seorang perempuan dari Pakistan menulis surat kepada Hazrat Mirza Masroor Ahmad, "Kitab-kitab wahyu diturunkan kepada Nabi Isa (as) dan Nabi...
Bagaimana Cara Mendapatkan Kenikmatan dalam Shalat?
Pada mulaqat virtual dengan Jamiah Ahmadiyah Ghana dengan Hazrat Khalifatul Masih V (aba) yang diadakan pada tanggal 5 September 2020,...
Shalat Tasbih, Benarkah Shalat yang Disunnahkan?
Seorang perempuan bertanya kepada Hazrat Mirza Masroor Ahmad (aba), tentang tata cara melaksanakan shalat tasbih dan bagaimana kita harus menyelesaikan...
Sir Zafrullah Khan, Sosok yang Mengkritik Pembagian Palestina Tahun 1947 di Majelis Umum PBB
Saat ini kita menyaksikan banyaknya korban jiwa di Palestina, tentu kita harus prihatin akan kondisi saat ini, tetapi kita juga...
Average Rating